Rabu, 08 Januari 2014

Knowledge Management Model

Berdasarkan pendapat-pendapat Denise (2007), Nonaka and Takeuchi (1995), Sarvary (1999), Choo (1998), Davenport et al. (1998), dan Zarifian (1999), Cut Zurnali (2008) mencoba mengungkap model konseptual sistem knowledge management. Model yang dikemukakan memperhitungkan pengetahuan individual (individual knowledge) sebagai starting point bagi penciptaan pengetahuan keorganisasian . Dan sejak informasi telah menjadi bahan dasar (raw material) dari pegangan pengetahuan individual, maka ia merupakan landasan dasar dari organisasi pengetahuan (knowledge organization). Cut Zurnali (2008) menambahkan bahwa pengetahuan individual yang muncul merupakan kombinasi dari informasi, interpretasi, refleksi, dan pengalaman dalam sebuah konteks yang pasti (certain context). Selanjutnya perlu dipertimbangkan juga pentingnya mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang ada.
Berbagai jenis model model knowledge management yang telah dikembangkan dan dikemukakan antara lain yaitu :
a. The Von Krogh and Roos Model
KM model Von Krogh dan Roos membedakan antara pengetahuan individu dan pengetahuan social. Dalam model ini dibagi dalam 2 pendekatan, yaitu kognitif (Cognitivist) dan koneksi (Connectionist)


  1. Pendekatan Kognitif (Cognitivist)
Ditujukan untuk system kognitif, yaitu estimasi dalam pilihan atau referensi dalam memilih ide yang dianggap sesuai berrdasarkan dari kodifikasi pengalaman, evaluasi dalam pembentukan kepercayaan yang koheren, pembandingan, paradigma, pandangan, komprehensif dan kenyataan.
Biasanya di dalam KM, pendeketan kognitif ini didasarkan dari pengetahuan dari seorang KM tersebut, jika di kategorikan ke dalam pengetahuan, pendeketan kognitif bisa di golongkan ke dalam tacid knowledge( pengetahuan tacid).

  1. Pendekatan Koneksi (Connectionist):
Pendekatan connectionist ini bisa dikatakan lebih ke pendekatan holistik dimana menunjukan hubungan antara pengetahuan dan fakta yang dilandaskan sebuah teori.


Model The von Krogh and Roos  lebih menerapkan ke pendekatan (Connectionist) karena pendekatan connectionist berlandaskan pada teoritis yang kuat dan menyediakan fakta bahwa hubungan antara pengetahuan dan siapa yang "menyerap"  pengetahuan itu dan memanfaatkan pengetahuan yang dipandang sebagai suatu ikatan yang tidak terpecahkan.
Model The von Krogh and Roos  lebih menerapkan ke pendekatan (Connectionist) karena pendekatan connectionist berlandaskan pada teoritis yang kuat dan menyediakan fakta bahwa hubungan antara pengetahuan dan siapa yang "menyerap"  pengetahuan itu dan memanfaatkan pengetahuan yang dipandang sebagai suatu ikatan yang tidak terpecahkan.

b. The Choo Model of Knowledge Management
The Choo Model KM berfokus pada bagaimana unsur-unsur informasi yang sudah dipilih atau ditetapkan kemudian dimasukkan ke dalam tindakan organisasi. Tindakan organisasi ini diperoleh dari hasil analisa dan penyerapan informasi dari lingkungan eksternal ke dalam setiap siklus dalam perusahaan secara berturut-turut. Pada setiap siklus seperti, pembuatan keputusan, penciptaan pengetahuan, dan pengambilan keputusan didasarkan atau dipengaruhi oleh pihak eksternal.


c. The Inukshuk Model of Knowledge Management
Inukshuk KM Model (Menurut Girard yang dikutip oleh Dalkir 2011, p91) dikembangkan oleh pemerintahan negara Kanada untuk mengelola pengetahuan mereka lebih baik. Model ini dikembangkan dengan meninjau model utama yang ada untuk menghasilkan lima kunci enabler (teknologi, kepemimpinan, budaya, pengukuran dan proses) dan dengan melakukan penelitian kuantitatif untuk memvalidasi enabler
Proses elemen Inukshuk secara langsung berasal dari Model SECI(Nonaka dan Takeuchi 1995). Teknologi dan budaya merupakan merupakan unsur penting yang membantu menjaga integritas. Pengukuran dan kepemimpinan ditempatkan dibagian paling atas untuk memperlihatkan pentingnya fungsi menyeluruh dari pengukuran dampak KM dan menyediakan kepemimpinan serta untuk mendukung pelaksanaannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar