Berdasarkan pendapat-pendapat
Denise (2007), Nonaka and Takeuchi (1995), Sarvary (1999), Choo (1998),
Davenport et al. (1998), dan Zarifian (1999), Cut Zurnali (2008) mencoba
mengungkap model konseptual sistem knowledge management. Model yang dikemukakan
memperhitungkan pengetahuan individual (individual knowledge) sebagai starting
point bagi penciptaan pengetahuan keorganisasian . Dan sejak informasi telah
menjadi bahan dasar (raw material) dari pegangan pengetahuan individual, maka
ia merupakan landasan dasar dari organisasi pengetahuan (knowledge
organization). Cut Zurnali (2008) menambahkan bahwa pengetahuan individual yang
muncul merupakan kombinasi dari informasi, interpretasi, refleksi, dan
pengalaman dalam sebuah konteks yang pasti (certain context). Selanjutnya perlu
dipertimbangkan juga pentingnya mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan
yang ada.
Berbagai jenis model model knowledge management yang telah dikembangkan dan
dikemukakan antara lain yaitu :
a. The
Von Krogh and Roos Model
KM model Von Krogh dan Roos membedakan antara
pengetahuan individu dan pengetahuan social. Dalam model ini dibagi dalam 2
pendekatan, yaitu kognitif (Cognitivist) dan koneksi (Connectionist)
- Pendekatan Kognitif (Cognitivist)
Ditujukan untuk system kognitif, yaitu estimasi dalam
pilihan atau referensi dalam memilih ide yang dianggap sesuai berrdasarkan dari
kodifikasi pengalaman, evaluasi dalam pembentukan kepercayaan yang koheren,
pembandingan, paradigma, pandangan, komprehensif dan kenyataan.
Biasanya di dalam KM, pendeketan kognitif ini didasarkan
dari pengetahuan dari seorang KM tersebut, jika di kategorikan ke dalam
pengetahuan, pendeketan kognitif bisa di golongkan ke dalam tacid knowledge(
pengetahuan tacid).
- Pendekatan Koneksi (Connectionist):
Pendekatan connectionist ini bisa dikatakan lebih ke
pendekatan holistik dimana menunjukan hubungan antara pengetahuan dan fakta
yang dilandaskan sebuah teori.
Model The von Krogh and Roos lebih menerapkan ke pendekatan (Connectionist) karena pendekatan connectionist berlandaskan pada teoritis
yang kuat dan menyediakan fakta bahwa hubungan antara pengetahuan dan siapa
yang "menyerap" pengetahuan itu dan memanfaatkan
pengetahuan yang dipandang sebagai suatu ikatan yang tidak terpecahkan.
Model The von Krogh and Roos lebih menerapkan ke pendekatan (Connectionist) karena pendekatan connectionist berlandaskan pada teoritis
yang kuat dan menyediakan fakta bahwa hubungan antara pengetahuan dan siapa
yang "menyerap" pengetahuan itu dan memanfaatkan
pengetahuan yang dipandang sebagai suatu ikatan yang tidak terpecahkan.
b. The Choo Model of Knowledge
Management
The Choo Model KM berfokus pada bagaimana unsur-unsur
informasi yang sudah dipilih atau ditetapkan kemudian dimasukkan ke dalam tindakan
organisasi. Tindakan organisasi ini diperoleh dari hasil analisa dan penyerapan
informasi dari lingkungan eksternal ke dalam setiap siklus dalam perusahaan
secara berturut-turut. Pada setiap siklus seperti, pembuatan keputusan, penciptaan
pengetahuan, dan pengambilan keputusan didasarkan atau dipengaruhi oleh pihak
eksternal.
c. The Inukshuk Model of Knowledge
Management
Inukshuk KM Model (Menurut Girard yang dikutip oleh
Dalkir 2011, p91) dikembangkan oleh pemerintahan negara Kanada untuk
mengelola pengetahuan mereka lebih baik. Model ini dikembangkan dengan meninjau
model utama yang ada untuk menghasilkan lima kunci enabler (teknologi, kepemimpinan, budaya, pengukuran dan proses)
dan dengan melakukan penelitian kuantitatif untuk memvalidasi enabler.
Proses
elemen Inukshuk secara langsung berasal dari Model SECI(Nonaka dan Takeuchi
1995). Teknologi dan budaya merupakan merupakan unsur penting yang membantu
menjaga integritas. Pengukuran dan kepemimpinan ditempatkan dibagian paling
atas untuk memperlihatkan pentingnya fungsi menyeluruh dari pengukuran dampak
KM dan menyediakan kepemimpinan serta untuk mendukung pelaksanaannya.